Hidup Eko Wahyudi adalah kisah perjuangan yang penuh dengan ujian dan tantangan. Tsunami Aceh 2004 tidak hanya mengubah pemandangan Aceh, tetapi juga mengubah jalan hidupnya secara drastis. Di tengah keprihatinan dan kehilangan yang melanda, Eko menemukan kekuatan baru dalam dirinya.
Dengan tekad yang bulat, Eko memutuskan untuk menjadikan setiap rintangan sebagai batu loncatan untuk mencapai mimpinya. Meskipun dari keluarga yang tidak mampu, dia memiliki tekad yang kuat untuk menjadi orang pertama dalam keluarganya yang mendapatkan gelar sarjana.
Namun, jalan menuju impian itu tidaklah mudah. Dari kecil, Eko sudah belajar arti hidup yang sesungguhnya, bekerja keras hanya untuk bertahan hidup. Bahkan ketika dia bekerja sebagai pekerja kasar dengan bayaran yang sangat minim, dia tidak pernah kehilangan harapan.
Tantangan besar datang ketika Eko gagal masuk ke kampus impian melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN pada tahun 2013. Namun, kegagalan tersebut tidak membuatnya gentar. Dia tetap gigih belajar sambil bekerja di KFC, tidak pernah menyerah pada mimpi dan keyakinannya.
Pada 2014, Eko berhasil mendapatkan beasiswa Etos – PTTP, membuka pintu masuk ke kampus impiannya. Namun, selama kuliahnya, dia terlibat dalam perlombaan, organisasi, dan bisnis, menyebabkan penurunan IP-nya menjadi 1.83. Dipertanyakan oleh investor beasiswa, Eko menerima kritik dan merancang strategi baru, menekankan pentingnya keseimbangan antara prestasi akademik dan non-akademik.
Setelah lulus dari kampus dan bergabung dengan perusahaan Telkom, Eko berhasil meningkatkan Revenue Lab Kalibrasi Telkom sebesar 23.78%, pencapaian yang mengesankan. Keahliannya dalam inovasi juga mengantarkannya menjadi bagian dari StartUp Technological BreakThrough, membuka jalan menuju kesuksesan yang baru baginya.
Namun, di balik kesuksesan dan pencapaian tersebut, Eko tidak pernah lupa akan perannya yang paling penting dalam hidupnya: dekat dengan Allah. Dia percaya bahwa mendekatkan diri kepada-Nya adalah kunci utama kebahagiaan sejati.
Kisah perjuangan dan keberhasilan Eko Wahyudi adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat, ketabahan, dan keyakinan kepada-Nya, segala impian adalah mungkin untuk diwujudkan.
Mendekatkan diri kepada Allah akan membawa kita pada hakikat kebahagiaan. Ats Tsiqoh Billah (Yakin kepada Allah), Inni Koribun (Allah itu dekat), Maa wadda’aka robbuka wa maa qolaa (Allah selalu ada)